Dr. KH. Ahmad Hasyim Muzadi, begitulah sosok ulama NU ini biasa disebut. Beliau adalah mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). KH. A. Hasyim Muzadi juga merupakan pengasuh pondok pesantren Al-Hikam Malang Jawa Timur dan Ponpes Al-Hikam Depok.
Nama aslinya Achmad Hasyim, lahir di Tuban, tepatnya pada tanggal 8 Agustus 1944 dari pasangan KH. Muzadi dengan istrinya Hj. Rumyati. Achmad Hasyim adalah adik kandung dari seorang kyai yang sangat dikenal ‘alim, sholih dan zuhud, yakni Almarhum Almaghfurlah KH. A. Muchid Muzadi Jember.
Semasa kecil, Achmad Hasyim menempuh pendidikan mulai tingkat dasar di Madrasah Ibtidaiyah di Tuban pada tahun 1950 hingga kemudian menuntaskan pendidikan tinggi di Institut Agama Islam Negeri IAIN Malang, Jawa Timur pada tahun 1969. Suami Hj. Muthomimah ini nampaknya memang terlahir untuk mengabdikan dirinya di NU. Kyai Hasyim mengawali aktivisme organisasinya dengan berpartisipasi aktif dalam organisasi kepemudaan NU yakni di Gerakan Pemuda Ansor (GP-Ansor) dan organisasi kemahasiswaan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Beliaupun tercatat pernah menjabat dan menjadi pemimpin kedua organisasi tersebut.
Pengalaman selama di GP Ansor dan PMII menjadi spirit Kyai Hasyim untuk terus berkiprah dan berkhimad di NU. Nama Hasyim mulai dikenal publik secara luas semenjak tahun 1992, beliau terpilih menjadi Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Timur. Kemudian kepiawaian memimpin NU di Jawa Timur menjadi wasilah diangkatnya derajat keulamaannya. Beliau dipercaya oleh para kyai se-Indonesia sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 1999-2004, mendampingi Rois ‘Aam terpilih Almaghfurlah Dr. KH. M. Sahal Mahfudz. Momentum penting itu terjadi pada Muktamar NU ke-30 tahun 1999 di Pondok Lirboyo, Kediri.
Kiprah KH. A. Hasyim Muzadi di bidang politik, tercatat beliau juga pernah menjadi anggota DPRD Tingkat I Jawa Timur pada tahun 1986. Saat itu beliau bernaung di bawah Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pada pemilihan presiden tahun 2004, KH Hasyim Muzadi pernah menjadi Calon Wakil Presiden mendampingi Capres Megawati Soekarnoputri. Meskipun pada akhirnya kalah dengan kemenangan pasangan SBY – JK.
Pada Muktamar NU ke-31 tahun 2004 di Donohudan, Boyolali, Jateng, KH. A. Hasyim Muzadi kembali terpilih sebagai Ketua Umum PBNU untuk periode 2004-2009 dengan Rois ‘Aam PBNU Almaghfurlah Dr. KH. M. Sahal Mahfudz. Sesuai ketentuan AD/ART NU, seseorang hanya boleh menjabat Ketua Umum Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU dua periode berturut-turut. Maka, dalam Muktamar NU ke-32 di Makasar tahun 2010, tongkat kepemimpinan NU diteruskan oleh Prof. Dr. KH Said Aqil Siradj, MA. Posisi KH. A. Hasyim Muzadi menjabat Wakil Rais Aam PBNU, bersama Dr. KH A. Musthofa Bisri mendampingi Rais Aam PBNU terpilih periode 2010-2015 yakni Almaghfurlah Dr. KH. M. Sahal Mahfudh .
Sebagai seorang ulama, Kyai Hasyim dikenal sebagai sosok ulama yang sangat nasionalis dan pluralis, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia Internasional. Pemikiran dan gerakan sosialnya bisa diterima berbagai kalangan dan profesi. Bisa menempatkan diri dalam situasi dan kondisi apapun. Dawuh-dawuhnya selalu aktul, humoris, ilmiah dan menyejukkan. Tata bahasanya mudah difahami oleh kaum abangan apalagi kaum santri, mau’idhohnya gampang dicerna oleh wong ndeso (masyarakat pedesaan) maupun wong kutho (masyarakat perkotaan).
Pengasuh Ponpes Mahasiswa Al Hikam tersebut juga dikenal sebagai sosok kiai yang cukup getol mengkampanyekan (syiar) faham Islam Ahlussunnah Waljama’ah dengan misi Islam Rahmatan Lil ‘Alamin. Beliau sangat konsen mensosialisasikan kepada dunia tentang islam yang ramah, islam yang moderat, islam yang peacefull. Wawasan keagamaan, bluehost kebangsaan dan geopolitik internasionalnya kuat, serta pandanganya terhadap globalisme juga sangat luas. Oleh karenanya, para pemimpin organisasi lintas agama dari banyak negara di dunia menunjuk beliau sebagai Sekjen (Pelaksana Harian) organisasi sosial lintas agama Internasional yakni International Conference of Islamic Scholars (ICIS) .
Dengan demikian, menjadi tidak aneh dan merupakan sebuah kepantasan apabila Presiden RI Bapak Jokowi meminta dan menunjuk beliau sebagai salah satu Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). KH A. Hasyim Muzadi memang memiliki kapasitas, kapabilitas, dedikasi dan integritas yang tinggi untuk membantu pemerintah dalam membangun bangsa dan memperkokoh posisi tawar (bargaining) NKRI di kancah Internasional sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar dunia.
Untuk lebih dekat dan mengenali sosok beliau, kita bisa melihat rekam jejaknya sebagaimana data berikut :
Riwayat Pendidikan
1. Madrasah lbtidaiyah Tuban-Jawa Timur (1950-1953)
2. SD Tuban-Jawa Timur (1954-1955)
3. SMPN I Tuban-Jawa Timur (1955-1956)
3. KMI Gontor, Ponorogo-Jawa Timur (1956-1962)
4. PP Senori, Tuban-Jawa Timur (1963)
5. PP Lasem-Jawa Tengah (1963)
6. IAIN Malang-Jawa Timur (1964-1969)
Pengalaman Organisasi dan Kepemimpinan
1. IPNU (1960 – 1964)
2. Ketua Ranting NU Bululawang-Malang
3. Ketua Anak Cabang GP Ansor Bululawang-Malang (1965)
4. Ketua Pengurus Cabang PMII Malang (1966)
5. Ketua KAMI Malang (1966)
6. Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Malang (1967-1971)
7. Wakil Ketua PCNU Malang (1971-1973)
8. Ketua DPC PPP Malang (1973-1977)
9. Ketua PCNU Malang (1973-1977)
10. Ketua PW GP Ansor Jawa Timur (1983-1987)
11. Ketua PP GP Ansor (1985-1987)
12. Sekretaris PWNU Jawa Timur (1987-1988)
13. Wakil Ketua PWNU Jawa Timur (1988-1992)
14. Ketua PWNU Jawa Timur (1992-1999)
15. Ketua Umum PBNU (1999-2004 dan 2004-2010)
16. Wakil Rais ‘Aam PBNU (2010-2015)
17. Pengasuh Ponpes Al-Hikam Malang dan Depok (1992 – Sekarang)
Karir Politik
1. Anggota DPRD Tingkat II Malang-Jawa Timur
2. Anggota DPRD Tingkat I Jawa Timur 1986-1987
3. Anggota Wantimpres RI 2014-Sekarang
Kiranya sebatas dan sesingkat itu yang bisa penulis ketahui tentang profil beliau. Tentunya masih banyak hal positif lain yang belum bisa dieksplorasikan. Teriring doa untuk beliau ;
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِهُ وأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
Aamiin…Yaa Robbal ‘Alamiin./mfm/
Tegal-Ploso, 12 Maret 2017
Mohammad Fatah Masrun
Wakil Ketua PCNU Tulungagung
abahfatah78@gmail.com
Komentar Terbaru