Tulungagung – Untuk yang kesekian kalinya Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Cabang Tulungagung bergerak untuk kemaslahatan warga di Tulungagung, kali ini LKKNU <span;>menebar manfaat berbagi dengan anak yatim dan dhuafa’ yang dikemas dengan kegiatan santunan anak yatim.
Menurut Ketua LKKNU Cabang Tulungagung, H Siswandi, santunan anak yatim ini laksanakan di tiga tempat dan hari yang berbeda yakni di Desa Rejosari Kecamatan Gondang pada Ahad (30/08/2020) di Desa Kates Kecamatan Kauman pada Sabtu (12/09/2020) dan di Kelurahan Panggungrejo Kecamatan Tulungagung pada Ahad (13/09/2020). Acara yang bertajuk “Muharam Ceria, Bersama Anak Yatim” ini merupakan rangkaian peringatan Tahun Baru Hijriyah 1442 Hijriyah.
“Pemberian santunan itu merupakan bentuk kepedulian NU terhadap kaum dhuafa, khususnya anak yatim serta bentuk tanggungjawab kami kepada Allah, sekaligus tanggungjawab pengurus yang memperoleh amanah para donatur.” kata H Siwandi yang juga sebagai tenaga pendidik di SDN Desa Kedoyo Kecamatan Sendang ini.
Di tempat yang sama Sekretaris LKKNU Cabang Tulungagung Mu’amar Qadafi menambahkan, bahwa kegiatan tersebut sesuai progam kerja pengurus LKKNU Cabang Tulungagaung masa khidmad 2019-2024 yang rutin di laksanakan satu tahun dua kali, yakni di pertengahan bulan suci Ramadlan dan pada bulan Muharram.
Lebih lanjut Mu’amar Qadafi mengatakan, bahwa Pengurus LKKNU Cabang Tulungagung mengajak semua pihak untuk bersama-sama meringankan beban hidup anak yatim, fakir miskin dan kaum dhuafa. Lebih-lebih dalam kondisi ekonomi yang di masa pandemi Covid-19 ini tidak menentu.
“Mari para dermawan dan siapapun yang punya kelebihan rezeki, berbagi bersama.” katanya.
H Siswandi juga mengatakan, bahwa harta yang diinfakkan sejatinya adalah titipan, yang akan kembali lagi kepada pemiliknya, terutama saat sudah meninggal dunia. Berapapun yang dititipkan itulah yang akan kembali kelak. Dan itulah kekayaan yang sebenarnya.
“Jadi berapapun seseorang mempunyai harta, namun harta yang sesungguhnya milik dia adalah harta yang diinfakkan, karena itulah yang dibawa mati,” jelas H Siswandi saat memberikan sambutannya.
Kontributor: Khoirul Anam
Editor: —
Komentar Terbaru