(TULUNGAGUNG) Selama sehari semalam warga NU kota marmer pada Ahad, 30/9/2018 berkesempatan ngaji bareng dengan KH. Miftah Maulana Habiburrohman atau yang populer dikenal Gus Miftah. Pendiri Pondok Pesantren Ora Aji di Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, pada 2011.

Ngaji bareng tersebut berpusat di tiga titik. Kyai Muda kelahiran Lampung, 5 Agustus 1981 itu pada Ahad pagi ngaji di Ponpes Menara Al-Fattah Mangunsari Kedungwaru. Siangnya beliau ngaji dalam acara Peringatan Tahun Baru Islam 1440 H yang diinisiasi oleh Pimpinan Ranting Muslimat NU Gedangsewu Boyolangu. Kemudian pada Ahad malam Senin beliau menyampaikan mauidhoh hasanah di Ponpes Murotilil Qur’an Banjarsari Ngantru.

Saat ngaji di Banjarsari beliau menyampaikan keprihatinan atas moralitas anak muda di zaman sekarang. Oleh karena itu, ia mengingatkan kepada para santri dan warga NU akan pentingnya menjaga pendidikan akhlak utamanya bagi generasi muda. Terhadap perilaku anak yang kurang mulia, Gus Miftah menganjurkan kepada orang tua untuk memperbanyak membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Pada majlis yang sama, tadi malam Gus Miftah juga sempat menuturkan mengenai aktivitas dakwahnya. “Jadwal ngaji saya itu sebulan ada 90 kali, yang ke cafe hanya 15 kali, tetapi yang dikenal diluar dakwah saya hanya di kafe” ungkapnya. “Saya punya rutinan Dzikrul Ghofilin di Pondok saya yang jama’ahnya juga tidak kurang dari 8 ribu orang” Imbuh beliau.

Gus Miftah saat ini menjadi salah satu pendakwah populer di tanah air. Dalam beberapa bulan terakhir namanya menjadi viral di media sosial lantaran aksi dakwahnya di kelab-kelab malam dengan jemaahnya berpakaian seksi. Dakwahnya menjadi fenomena yang menimbulkan pro dan kontra publik karena strategi dakwah yang dikembangkan keluar dari kelaziman. Pada umumnya masyarakat memahami kegiatan ceramah agama mesti bertempat khusus atau di majlis-majlis mulia seperti Masjid, Mushola, Pondok Pesantren, atau lapangan terbuka.

Dakwah yang dilakukan Gus Miftah sangat berbeda, ia berceramah di tempat-tempat mangkalnya wanita malam, seperti di kelab malam, kafe, atau diskotik. Bahkan informasi terakhir beliau juga mempunyai agenda pengajian rutin di lokalisasi Sarkem (Pasar Kembang) di Jalan Malioboro Yogyakarta./mfm/