Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kabar duka datang dari keluarga besar Gerakan Pemuda Ansor. Kepala Satuan Koordinasi Nasional Barisan Ansor Serbaguna (Banser) H Alfa Isnaeni meninggal dunia, Rabu (11/3).

Sekjen GP Ansor, Adul Abdur Rochman mengabarkan almarhum meninggal pukul 11.19 WIB di RS Kramat Jakarta. Almarhum meninggal diduga karena penyakit serangan jantung dalam usia 50 tahun.

Ketum GP Ansor, Yahya Cholil Qoumas melalui media sosial Facebook menuliskan ajakan untuk mendoakan dan memberikan hadiah Fatihah untuk almarhum.

“Innalillahi wa inna ilaihi roji’uun.. Sahabat Alfa Isnaeni, Komandan Satkornas Banser mendahului kita semua menghadap Gusti Allah. Mohon dimaafkan segala kekhilafannya dan mohon didoakan serta berkenan memberikan hadiah fatihah untuk almarhum,” tulis pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini.

Gus Yaqut juga menilai bahwa almarhum adalah kader baik, terbaik, dan orang baik. “Husnul khatimah, Ndan.. Alfaatihah…” pungkas Gus Yaqut.

Dalam Peraturan Organisasi (PO) Pasal 23, Banser disebut sebagai organisasi yang bersifat keagamaan, kemanusiaan, sosial kemasyarakatan, dan bela negara. Untuk melaksanakan itu, Banser telah memiliki beberapa satuan khusus, di antaranya Densus 99 Asmaul Husna, Banser Tanggap Bencana (Bagana), Banser Relawan Kebakaran (Balakar), Banser Relawan Lalulintas (Balantas), Banser Kesehatan (Banser Husada), Banser Maritim (Baritim), dan Banser Protokoler.

Sebagai Karsatkornas Banser, Alfa Isnaeni mengomandoi satuan Banser di seluruh tingkatan. Ia juga tercatat pernah mengemban amanah sebagai ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur hasil pemilihan dalam Konferwil GP Ansor Jawa Timur yang diselenggarakan di Aula Al-Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo Kediri pada November 2009.

 

Ribuan Banser dan Warga Padati Rumah Duka

Jenazah Kasatkornas dimakamkan di tanah kelahirannya, Kabupaten Tulungagung. Setelah disucikan dan disholatkan di Masjid PP GP Ansor, jenazah diterbangkan dari bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta ke Juanda, Surabaya sekira pukul 16.00. Dan sampai di rumah duka sekira pukul 21.30. Jenazah disambut ribuan pentakjizah yang terdiri atas ribuan anggota banser dari berbagai pelosok negeri, santri beberapa pondok pesantren dan warga.

Hadir pula di rumah duka yakni Forkopimda Kabupaten Tulungagung, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar serta beberapa pejabat penting di pemerintahan.

Setelah disholatkan oleh pihak keluarga dan juga sebagian pentakziyah, sekira pukul 00.00 WIB jenazah diberangkatkan ke Taman Makam Keluarga yang terletak di Kelurahan Panggungrejo Kecamatan Tulungagung. Di samping KH Marzuki Mustamar, dalam prosesi pemakaman hadir pula salah satu tokoh NU, KH Ahmad Muwafiq.

(Diambil dari nu.or.id dengan beberapa tambahan dan penyesuaian)