(SURABAYA) “Agenda Istighotsah kubro yang akan dilaksanakan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Ahad (28/10) di Gelora Delta Sidoarjo semata-mata dilatarbelakangi oleh keprihatinan yang cukup mendalam dari para kyai sepuh terhadap sejumlah musibah yang melanda negeri ini,”
Pernyataan itu disampaikan oleh KH Anwar Iskandar Wakil Rois Syuriah PWNU Jatim saat memberikan arahan pada rapat koordinasi istighotsah kubro di kantor PWNU Jatim, Kamis (18/10). Rapat diikuti sejumlah kiai, panitia, pihak kepolisian serta utusan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Jawa Timur.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin Kota Kediri itu mengungkapkan “hingga saat ini banyak musibah yang menimpa warga di berbagai penjuru negeri. Dari mulai gempa di Nusa Tenggara Barat, gempa disertai tsunami serta likuifaksi di Donggala, Palu dan Sigi di Sulawesi Tengah”. Bahkan beberapa waktu berselang juga gempa terjadi di Pulau Sapudi Sumenep” lanjut beliau.
Selain maraknya bencana alam, beliau juga menyampaikan keprihatinan atas narasi politik menjelang pemilu 2019 dari segolongan tertentu yang tidak sehat. Maraknya ujaran kebencian, merasa dirinya paling benar dan mengkafirkan orang dan lain-lain jika diteruskan bisa mengancam persaudaraan dan kesatuan bangsa. “Banyak tokoh politik yang harusnya tidak menyampaikan komentar berlebihan, namun mereka lakukan saat ini,” ungkapnya
Menurut Gus War, sapaan akrabnya, bencana yang terjadi selama ini harus kita pahami sebagai peringatan dari alam. “Inilah mauidhah hasanah model alam,” tegasnya. Oleh sebab itu, lanjut beliau “Istighotsah kubro ini harus dimaknai sebagai cara kita bertaqorrub kepada Allah, untuk muhasabah, dan sekaligus taubatan nasuha demi terjaganya persatuan dan keutuhan bangsa serta memperkuat Islam moderat, Islam Ahlussunnah wal Jamaah,” bebernya.
Kyai Kelahiran Banyuwangi itu juga berharap para utusan dari PCNU se-Jatim untuk mengajak para kyai, santri dan jamaah di mushalla serta masjid untuk turut hadir mendoakan negeri ini. “Ayo ajak seluruh warga untuk mendoakan negeri ini agar terhindar dari bencana dan ancaman perpecahan,”. Beliau juga mengingatkan bahwa Hari Santri Nasional merupakan hadiah atau penghormatan negara kepada jasa para santri dan ulama. Tantangan bangsa semakin berat, santri harus lebih baik, meningkatkan pengabdian kepada negara baik di segala bidang.
Rapat koordinasi dihadiri Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, kemudian KH KH Abdul Salam Sochib selaku organizing committee, KH Reza Ahmad Zahid sebagai ketua panitia istighotsah kubro, serta Kombespol Himawan Bayuaji Kapolres Sidoarjo. Dalam paparannya, Kapolres mengatakan pihak kepolisian baik dari Polda dan Polres sejatim utamanya Polres sekitar Sidoarjo siap mendukung dan mensukseskan istighotsah kubro PWNU Jatim./mfm/
Komentar Terbaru