(TULUNGAGUNG) Meski jatuhnya hari santri terbilang masih kurang satu bulan, akan tetapi hal itu tidak mengurangi sedikitpun semangat para santri untuk menyemarakkannya. Semangat itu salah satunya ditunjukkan oleh keluarga besar kaum santri dari kecamatan Pucanglaban Tulungagung. Pada hari Ahad, 23/9/2018 mereka menggelar Apel dan pawai ta’aruf yang diikuti oleh tidak kurang 2500 santri dan santriwati.

Kegiatan yang dimotori oleh pengurus MWC NU Pucanglaban tersebut di gelar di Lapangan Desa Puser Pucanglaban. Apel mulai dilaksanakan tepat pada pukul 07.30 WIB dan selesai pada pukul 08.30 WIB. Bertindak selaku pimpinan Apel adalah Camat Pucanglaban Drs. Agus Santoso, MM dengan Komandan Apel Sahabat Pendik Regianto Kasatkoryon Banser NU Pucanglaban.

Dalam amanatnya, Bapak Agus Santoso mengajak kepada para santri untuk mengisi kemerdekaan Bangsa Indonesia dengan langkah positif. Pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris KPU Kabupaten Tulungagung itu menyampaikan “Pendiri NKRI adalah kaum santri, maka dari itu kita harus bangga menjadi santri”. Beliau menambahkan “kebanggaan sebagai santri harus kita tunjukkan dengan menjadi teladan bagi masyarakat, terlibat aktif dalam upaya penyelamatan generasi muda dari pengaruh narkoba, mengawal demokrasi pada pemilu 2019 yang akan datang, dan juga dalam hal pemberdayaan ekonomi umat” tegasnya.

Apel dihadiri para masyayikh, pengurus MWC NU, dan tokoh-tokoh Pucanglaban. Diantaranya terlihat ada KH. Dhofir, H. Sumali, H. Tarmuji, H. Jiono, H. Supar, ustadz Sutaji, ustadz Sobaqi, ustadz Imron dan lain lain. Jajaran Banom NU Pucanglaban juga hadir lengkap, terlihat ada Syaiful Kahfi Ketua PAC GP Ansor NU, dan pimpinan Muslimat NU, Fatayat NU, IPNU IPPNU Pucanglaban. Mohammad Fatah Masrun Wakil Ketua PCNU juga hadir mewakili PCNU Tulungagung.

Setelah Apel selesai, seluruh peserta Apel yang terdiri dari para santri pondok pesantren dan pelajar Ma’arif NU se-kecamatan mengikuti pawai ta’aruf. Tidak kurang dari 100 armada R4 dan R6 dikerahkan untuk mengusung para santri bergerak dari lapangan Puser menuju Halaman kantor MWC NU Pucanglaban dengan jarak tempuh sekitar 2,5 KM. Warga NU dan masyarakat Pucanglaban berdiri di sepanjang jalan guna memberikan penghormatan arak-arakan kendaraan para santri./mfm/