(Tawangmangu-Jateng) Dalam rangka menjaga Ideologi Pancasila dari penetrasi kaum sekuleris dan fundamentalis, NU dan seluruh anak bangsa yang tergabung dalam Front Penggerak Pancasila (FPP) menggelar Apel Kesetiaan Pancasila di Puncak Gunung Lawu, Tawangmangu, Karanganyar Jawa Tengah. Apel yang dilaksanakan pada Ahad, 15 Oktober 2017 ini diikuti oleh tidak kurang dari 33.000 Orang.
Koordinator panitia lokal dari Jawa Timur Dr. Ahmad Rubaydi mengatakan “Apel Kesetiaan Pancasila di Gunung Lawu secara formal diback up secara penuh oleh Para Kyai Sepuh dan pengurus NU Se-Jawa”. Tidak heran jika kemudian mayoritas peserta adalah para aktivis NU dari Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Wakil Ketua PWNU Jawa Timur ini juga menerangkan “perwakilan dari Lampung, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara juga mengikuti Apel Akbar ini”.
Rombongan peserta asal Tulungagung berjumlah 303 orang berangkat dari kantor PCNU Tulungagung dengan Armada 17 R4 dan 4 Minibus. Upacara pemberangkatan dilakukan pada Sabtu Malam Ahad, 14 Oktober 2017, di pimpin oleh Prof. Dr. KH Ahmad Patoni selaku Wakil Rois Syuriah PCNU Tulungagung. Rombongan diberangkatkan pada pukul 21.30 WIB dengan Komando Mohammad Fatah Masrun selaku salah satu Wakil Ketua PCNU Tulungagung. Rombongan Tulungagung tiba di Gunung Lawu pada Ahad, 15/10/2017 pukul 03.00 WIB bersamaan dengan kedatangan ribuan peserta dari kabupaten lain.
Usai menjalankan shalat subuh bejamaah, seluruh peserta dari berbagai daerah di Indonesia duduk membuat shof (barisan) secara rapi di depan dan samping panggung utama. Demikian halnya dengan jajaran masyayikh, para kyai, PWNU Se-Jawa serta para tamu undangan. Mereka duduk bersila secara berjajar lurus rapi di atas panggung kehormatan. Diantara kyai sepuh yang hadir adalah Syaikhina KH Anwar Manshur Pengasuh Ponpes Lirboyo (Rois Syuriah PWNU Jatim), KH Ubaidillah Shodaqoh Semarang (Rois Syuriah PWNU Jateng) dan KH Mas’ud Masduqi (Rois Syuriah PWNU DI Yogyakarta, Dr. KH As’ad Said Ali Jakarta, KH Abdul Mun’im Dz PBNU, KH Mashuri Malik dan Lain-lain termasuk Letjend Kiki Syahnarki mantan Wakil Kepala Staf TNI-AD.
Dalam Orasinya, KH Abdul Mun’im Dz selaku koordinator FPP menegaskan “kita hadir hari ini di lereng Gunung Lawu adalah bentuk komitmen untuk mengembalikan Pancasila sebagai sumber hukum, moral, sebagai pedoman bermasyarakat dan bernegara”. Sementara itu, KH As’ad Said Ali dalam pidatonya mengajak para peserta Apel untuk meneladani dan melanjutkan perjuangan para ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan Ideologi Pancasila. “Jika ada yang mau mengganti Ideologi Pancasila, maka lawannya adalah TNI dan TNU” tegas Mantan Wakil Kepala BIN era Pemerintahan SBY.
Salah satu rangkaian penting dari kegiatan Apel Kesetiaan Pancasila adalah Ikrar Kesetiaan terhadap Pancasila. Seluruh massa dan para ulama yang hadir secara bersama-sama mengikrarkan lima komitmen penting dalam membela, menegakkan serta mengawal Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Lima komitmen kesetiaan pada Pancasila tersebut adalah pertama, memperkokoh dan mempertahankan Pancasila yang mendasari seluruh aktivitas berbangsa dan bernegara; Kedua, mendesak semua elemen masyarakat menerapkan Pancasila di semua aspek kehidupan; Ketiga, bersikap tegas terhadap kelompok yang ingin mengganti ideologi Pancasila; Ke-empat menjaga agar Pancasila tidak disalahgunakan untuk memanipulasi; dan Kelima, mengajak semua kalangan menjalankan Pancasila sepenuh jiwa raga tanpa keraguan.
Gema Sholawat Badar, Mars Subbanul Wathon, Lagu Sukur dan pekikan Yel-yel terus dikumandangkan, sejak awal hingga akhir acara yang rampung pukul 10.00 WIB. Setiap ganti session pasti pekikan “NKRI HARGA MATI dan PANCASILA JAYA” membara di tengah keheningan Gunung Lawu./mfm/