Oleh : Mohammad Fatah Masrun
Wakil Ketua PCNU Tulungagung

Mayoritas muslim Afrika menjadikan momentum hari kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai media silaturahim dan konsolidasi umat. Tidak jauh beda dengan Muslim Nusantara, setiap bulan maulid umumnya mereka juga menyelenggarakan acara dzikir dan doa bersama, sholawatan, bersedekah serta bersenandung dengan syair-syair pujian untuk Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Muslim Senegal, setiap tanggal 12 Rabiul Awal berkumpul di Ibukota Negara (Dakar) untuk berdoa bersama dan dipimpin langsung oleh para syeikh setempat (video dapat dilihat di youtube.com). Muslim Ethiopia, setiap maulid kompak membaca Sirroh Nabawiyah dilanjutkan mauidhoh hasanah oleh para ulama, kemudian diteruskan dengan sessions penyembelihan hewan yang dagingnya dibagikan ke seluruh fakir miskin dan kaum dhuafa, diakhiri dengan acara makan dan ngopi bareng dengan sesama umat beragama, tidak hanya sebatas kaum muslimin.

Ekspresi cinta (hubbun) muslim Afrika kepada Nabi Muhammad SAW di kemas dalam bingkai tradisi dan budaya lokal masing-masing. Di Nigeria misalnya, perayaan maulid di sebut dengan “Gani-gani”, kemudian di Sudan di sebut dengan “Havliye” dan di Mali disebut dengan “Donba”. Islam berdialektika dengan tradisi dan budaya lokal, membawa misi persatuan, persaudaraan, dan kerukunan antar umat beragama.

Video dibawah ini menunjukkan betapa gegap gempitanya kegembiraan muslim Nigeria menyambut maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Kekompakannya seperti muslim NUsantara melantunankan sholawat di GOR Deltras Sidoarjo saat istighotsah kubro 28 Oktober 2018 kemarin.

Selamat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اَللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.