Tulungagung—Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) adalah ujung tombak penjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia di dalam dunia pendidikan. Hal tersebut disampaikah oleh Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tulungagung, KH Abdul Hakim Mustofa dalam sambutannya pada pembukaan acara Pelatihan Branding Madrasah/Sekolah yang diselenggarakan oleh Pergunu Tulungagung di Auditorium Pascasarjana UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung pada Rabu (18/09/2024).
Menurutnya, hal ini karena penanaman kecintaan peserta didik terhadap bangsa dan negara, dalam hal ini adalah NKRI harus sudah ditanamkan sejak mereka masih di madrasah/sekolah. Apalagi saat ini sedang marak aktivitas pihak tertentu yang sedang mencoba untuk mengaburkan sejarah bangsa Indonesia. Misalnya dengan adanya fenomena ditemukannya makam-makam palsu.
“Itu adalah peran guru NU untuk menjaganya,” kata KH Abdul Hakim Mustofa
Hal tersebut karena meski banyak peran kyai-kyai NU dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak tercatat dalam sejarah, namun tidak bisa dipungkiri bahwa peran para kyai NU dan santri-santrinya cukup besar. Walaupun tidak tercatat atau tercatam, itu harus tetap kita ingat bahwa republik ini berdiri, salah satu komponen untuk berjuang demi negara merdeka dan menjaga keutuhan negara adalah komponen jam’iyah Nahdlatul Ulama.
“Sampai dengan adanya Resolusi Jihad yang pada tanggal 22 Oktober kita peringati, itulah jasa-jasa santri-santri semuanya,” kata KH Abdul Hakim Mustofa.
Masih kata KH Abdul Hakim Mustofa, menjadi seorang guru NU, maka harus tahu benar siapa itu NU, dari mana NU didirikan, untuk apa NU didirikan dan macam bagaimana NU berlaku. NU dirikan dari pesantren, motif NU didirikan adalah agama, untuk melestarikan ajaran ahli sunnah wal jama’ah. Oleh karena itu dia berharap mudah-mudahan kita semuanya bisa melestarikan ajaran para masayih NU, namun tetap berada dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebelumnya, Ketua Tanfidziyah PCNU Tulungagung menyampaikan harapannya supaya kegiatan Pelatihan Branding Madrasah/Sekolah pada hari ini bisa berjalan dengan baik dan maksimal serta bisa memberikan ilmu yang bermanfaat.
Dia juga berpesan kepada segenap guru yang hadir supaya menjadi insan pendidik yang profesional dan bertanggung jawab. Menjadi guru yang betul-betul memberikan tidak sekedar ilmu pengetahuan melainkan juga pendidikan mental bagi peserta didiknya. Meski itu harus dilakukan dengan cara yang kereng (keras dan tegas).
Setelah sambutan, Ketua PCNU langsung membuka acara dengan bacaan umul kitab bersama-sama. Tampak hadir beberapa stakeholder pendidikan di Kabupaten Tulungagung serta beberapa pejabat di lingkungan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.(*)
__________________________________________________________
Penulis: Muhlasin
Foto: Muhlasin
Editor: —
Komentar Terbaru